Indonesia macam apa yang akan kita miliki kelak jika anak-anak, remaja dan pemudanya kini enggan membaca? Dari mana para calon pemimpin ini memiliki referensi membuat keputusan, tanpa terasah nalarnya dari segala problematika yang sebagian bisa diraih lewat membaca? Dari mana logika dan diplomasi untuk bekal mengarungi hidup jika tak terbiasa mengikuti logika berbahasa, matematika, filsafat, sastra, sejarah dan segala macam ilmu humaniora? Dari mana kearifan sebagai manusia jika kita tak sedari muda berkaca pada tokoh-tokoh yang langkah hidupnya, segala pemikirannya, menginspirasi kita? Percayalah, semakin banyak tahu, semakin besar ruangmu melihat segala sesuatu. Saya tidak menjanjikan bahwa dengan berilmu segalanya menjadi lebih mudah—bahkan mungkin sebaliknya—tapi saya percaya bahwa dengan ilmu segalanya lebih terarah. Ingat waktu sekolah, rumus (matematika) tertentu yang kita pahami dengan baik, akan membawa kita pada satu jawaban pasti, meski sejumlah langkah harus sat...